Alat Pendektisi Api /flame sensor( gambar 8.18 halaman 353 (karna ada asap "dimana ada asap disitu ada api")
1.Tujuan (kembali)
a.untuk mengetahui cara membuat rangkaian dengan proteus
b.untuk mengetahui tentang flame sensor
2.Alat dan bahan(kembali)
a.Resistor
gambar : bentuk dan simbol
spesifikasi nya:
Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm. ( 1 M: (mega ohm) = 1000 K: (kilo ohm) = 106 : (ohm)). Kebanyakan rangkaian listrik menggunakan penghantar berupa kawat tembaga, karena tembaga adalah bahan penghantar yang baik. Akan tetapi , sejumlah sambungan pada rangkaian listrik memerlukan tahanan listrik yang lebih besar oleh sebab itu perlu menggunakan tahan atau resistor.
b.IC OP AMP
Gambar : simbol op amp
konfigurasi pin:
Pin-1 dan pin-8 adalah o / p dari komparator
Pin-2 dan pin-6 adalah pembalik i / id
Pin-3 dan pin-5 adalah non inverting i / id
Pin-4 adalah terminal GND
Pin-8 adalah VCC +
spesifikasi nya:
-ini terdiri dari dua op-amp internal dan frekuensi dikompensasi untuk gain kesatuan
-Gain tegangan besar adalah 100 dB
-Lebar pita lebar adalah 1MHz
-Jangkauan pasokan listrik yang luas termasuk pasokan listrik tunggal dan ganda
-Rentang catu daya tunggal adalah dari 3V ke 32V
-Jangkauan pasokan listrik ganda adalah dari + atau -1.5V ke + atau -16V
-Penyaluran arus pasokan sangat rendah, yaitu 500 μA
-2mV tegangan rendah i / p offset
-Mode umum rentang tegangan i / p terdiri dari ground
-Tegangan catu daya dan diferensial i / p tegangan s
c.Sensor flame sensor
Gambar : bentuk flame sensor
konfigurasi pin:
pin 1: test pin
pin 2:Vcc -suplay tegangan
pin 3 :V out -keluaran tegangan
pin 4: GND
spesifikasnya
- Type = 2-wire , 3-wire, 4-wire
- Alarm Contact = type 2-wire : N/A , type 3-wire : N/A, type 4-wire: 0.8A @30V DC dan 0.4A @125V AC
- Voltage Range = 12 sampai 30V DC
- Alarm Current @24V DC 470Ω = type 2-wire : 35mA, type 3-wire : 35mA, type 4-wire : 30mA
- Standby Current = 45μA
- Sensor type = Ultraviolet
- Sensor Angle = 120o
- Sensitivity Range = it can detect flame of 15mm at distance 3m
- Ambient Temperature = -10oC ~ +55oC
- Material = 111mm(Dia.) x 47mm(H)
- Weight = About 170g
d.Buzzer Gambar : bentuk buzzer
No pin | nama pin | Deskripsi |
1 | positif | Diidentifikasi dengan simbol (+) atau kabel terminal yang lebih panjang. Dapat didukung oleh 6V DC |
2 | negatif | dikenal dengan kabel termina pendek ,biasanya terhubung ke ground |
spesifikasi:Tegangan Terukur: 6V DC
Tegangan Operasi: 4-8V DC
Rentang arus: <30mA
Jenis Suara: Bip Terus Menerus
Frekuensi Resonan: ~ 2300 Hz
Paket bersegel kecil dan rapi
3.Dasar teori(kembali)
3.1 Resistor
komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika
Gambar : bentuk dan simbol resistor
Cara mencari resistor
3.2 ic op amp
gambar :simbol op amp
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc
3.3 Sensor flame Gambar: bentuk flame sensor
Sensor Api atau flame detector adalah sensor yang mampu mendeteksi api dan mengubahnya menjadi besaran analog representasinya. Sensor api ini berbeda dengan sensor panas. Kalau sensor panas parameter yang diukur adalah temperaturnya, sedangkan sensor api ini yang dideteksi adalah nyala apinya
Sensor ini bekerja berdasarkan sinar infra merah (infrared) dalam rentang panjang gelombang 760 nm – 1100 nm, dengan jarak deteksi kurang dari 1 m dan respon time sekitar 15 mikro detik. Modul sensor api ini memiliki 3 kaki/pinout dengan konfigurasi (dari kiri ke kanan) : Vcc (5V) – Gnd – AO (Analog Input). Ada juga modul sensor api dengan 4 kaki, yakni untuk Digital Output (DO).
3.4 Buzzer
Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara.
a)prosedur percobaan
1.siapkan komponen yang digunakan:
-flame sensor(download library komponen terlebih dahulu)
-resistor
-op amp
-buzzer
2.letak pada bagian library atau "pick" pada simulasi proteus
3.rangkailah pada papan rangkaian atau breadboard simulasi proteus dengan benar
4.lebih jelasnya lihat video dibawah ini
b)rangkaian simulasi
foto(screenshot)
b)rangkaian simulasi
rangakaian ketika berlogicstate 0
rangkaian ketika berlogicstate 1
prinsip kerja rangkaian
ketika flame berlogicstate o (tidak mendeteksi api) maka tidak akan ada tegangan yang akan dialirkan
ketika flame berlogicstate 1 makan akan ada tegangan masuk ke sensor flame daru supplai power vcc lalu out put nya diteruskan ke R1 dan masuk ke kaki positif (+) op amp lalu dibandingkan kaki (-) yang terhubung ke ground,karna pembanding lebih kuat yang positif maka arus diperkuat lalu masuk ke buzzer sehingga buzzer mendapat tegangan sehingga mengubah nya menjadi bunyi
c. video
Tidak ada komentar:
Posting Komentar