REAKSI LARUTAN DALAM AIR
1. Beaker Glass / Gelas beaker / Gelas Piala
Fungsi : sebagai penampung sample / bahan sementara, atau bisa digunakan sebagai penyimpan zat sementara.
2. Gelas Ukur
Fungsi : Alat ukur volume, untuk sampel bahan cair dengan ketelitian rendah.
3. Corong Gelas
Fungsi :
- Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan ke wadah / tempat yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
- Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat meletakkan kertas saring
Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut yang ada dalam jumlah pelarut tertentu, atau jumlah larutan tertentu.Konsentrasi larutan dapat dinyatakan berbagai cara ,salah satu nya hal yang umumnya yaitu Molaritas atau konsentrasi molar,yaitu jumlah mol zat terlarut dalam per liter larutan.molaritas dapat di defenisikan sebagai berikut:
Juga dapat dinyatakan dalam persamaan aljabar berikut:
Dimana n:jumlah mol zat terlarut
V:Volume larutan dalam liter
molaritas hanya mengacu pada jumlah zat terlarut yang semula terlarut dalam air dan tidak memperhitungkan proses selanjutnya, seperti pemisahan garam atau ionisasi asam. Perhatikan apa yang terjadi ketika sampel kalium klorida (KCl) dilarutkan dalam air yang cukup untuk membuat larutan 1 M:
Karena KCl adalah elektrolit yang kuat, KCl mengalami disosiasi sempurna dalam larutan. Dengan demikian, larutan 1 M KCl mengandung 1 mol ion K⁺ dan 1 mol ion Cl⁻, dan tidak ada molekul KCl yang tetap eksis. Konsentrasi ion dapat dinyatakan sebagai [K⁺] = 1 M dan [Cl⁻] = 1 M, di mana tanda kurung siku [ ] menunjukkan bahwa konsentrasi dinyatakan dalam molaritas.
Prosedur untuk menyiapkan larutan molaritas diketahui dapat dilakukan berdasarkan gambar dibawah ini:
Gambar 1:Prosedur menyiapkan larutan molaritas
Mempersiapkan larutan molaritas yang diketahui. (a) Sejumlah zat terlarut padat yang diketahui dipindahkan ke dalam labu volumetrik; Kemudian air ditambahkan melalui corong. (b) Padatan perlahan dilarutkan dengan lembut memutar labu dengan cara digoyang. (c) Setelah padatan benar-benar larut, lebih banyak air ditambahkan sampai tanda tera volume. Mengetahui volume larutan dan jumlah zat terlarut di dalamnya, kita dapat menghitung molaritas larutan yang disiapkan.
Pengenceran larutan
Pengenceran adalah prosedur untuk menyiapkan larutan yang kurang pekat dari larutan yang lebih pekat.Dalam proses pengenceran larutan mol zat terlarut sebelum proses sama dengan mol zat terlarut setelah proses pengenceran.Menambahkan lebih banyak pelarut ke sejumlah larutan stok mengubah (mengurangi) konsentrasi larutan tanpa mengubah jumlah mol zat terlarut yang ada dalam larutan.
Tambahkan teks |
Gambar 2: jumlah zat mol terlarut sama dengan jumlah mol zat terlarut.(a)larutan sebelum diencerkan (b)larutan setelah pengenceran
Molaritas didefinisikan sebagai mol zat terlarut dalam satu liter larutan, sehingga jumlah mol zat terlarut diberikan oleh
Karena semua zat terlarut berasal dari larutan stok asal, kita dapat menyimpulkan bahwa n tetap sama; karena itu,
M₁V₁ = M₂V₂
awal akhir
M₁:Konsentrasi awal / konsentrasi sebelum pengenceran
M₂:Konsentrasi akhir/konsentrasi setelah pengenceran
V₁ :Volume awal/volume sebelum pengenceran
Analisis gravimetri adalah metode analisis yang didasarkan pada pengukuran berat, yang melibatkan: pembentukan, isolasi dan pengukuran berat dari suatu endapan.Secara umum analisis ini digunakan untuk senyawa ionik.Berikut merupakan prosedur dasar untuk melakukan analisis grvimetri seperti gambar dibawah ini
Gambar 3: prosedur dasar untuk analisis gravimetri. (a) Suatu larutan yang mengandung jumlah NaCl yang diketahui dalam suatu gelas kimia. (b) Presipitasi AgCl pada penambahan larutan AgNO₃ dari silinder pengukur. Dalam reaksi ini, AgNO₃ adalah reagen berlebih dan NaCl adalah reagen pembatas. (c) Larutan yang mengandung endapan AgCl disaring melalui wadah cakram sintered preweighed, yang memungkinkan cairan (tetapi bukan endapan) lewat. Cawan kemudian dikeluarkan dari peralatan, dikeringkan dalam oven, dan ditimbang lagi. Perbedaan antara massa akhir dan massa wadah kosong memberikan massa endapan AgCl.
Teknik analisi gravimetri ini sangat akurat karena massa sampel dapat diukur secara akurat tapi hanya berlaku ketika reaksi yang selasai /memeliki persen hasil(yield) 100%.
Dalam titrasi, larutan dengan konsentrasi yang diketahui secara akurat (larutan standar), ditambahkan secara bertahap kelarutan lain dengan konsentrasi yang tidak diketahui, sampai reaksi kimia antara kedua larutan selesai. kita dapat menghitung konsentrasi larutan yang tidak diketahui tersebut dengan menggunakan titrasi.dapat juga didefenisikan bahwa sebuah metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan larutan lain yang sudah diketahui konsentrasinya(larutan standar).
Rumus yang digunakan untuk titrasi:
Dalam melakukan titrasi,larutan ditanya/tidak diketahui konsentrasinya(NaOH) dimasukan dengan hati-hati ke dalam larutan standar(KHP) sampai mencapai titik ekivalen yaitu titik di mana asam telah sepenuhnya bereaksi dengan atau dinetralkan oleh basa.Ini ditandai dengan perubahan warna indikator yang berada di dalam larutan standar/asam(KHP).Indikator yang umum untuk digunakan yaitu fenolftalein
Gambar 5:indikator titrasi asam basa
Berikut ini merupakan gambaran proses titrasi
Gambar 6: gambaran proses titrasi
(a) Peralatan untuk titrasi asam-basa. Larutan NaOH ditambahkan dari buret ke larutan KHP dalam labu Erlenmeyer. (b) Warna merah muda kemerahan muncul ketika titik ekivalen tercapai. Warna di sini telah diintensifkan untuk tampilan visual.
Gambar 7:berikut merupakan grafik titrasi yang mencapai titk ekivalen
reaksi redoks melibatkan transfer elektron, dan reaksi asam basa melibatkan transfer proton.
Seperti yang ditunjukkan Gambar 4.22, warna anion permanganat dan dikromat sangat berbeda dari warna spesies tereduksi: |
Gambar 4.22 Kiri ke kanan: Larutan yang mengandung ion MnO4 2, Mn21, Cr2O7 22, dan Cr31.
Jadi, oksidator ini sendiri dapat digunakan sebagai indikator internal dalam titrasi redoks karena memiliki warna yang sangat berbeda dalam bentuk teroksidasi dan tereduksi. Titrasi redoks memerlukan jenis kalkulasi yang sama (berdasarkan metode mol) sebagai netralisasi asam basa. Perbedaannya adalah persamaan dan stoikiometri cenderung lebih kompleks untuk reaksi redoks. 4.Percobaan (Kembali) a. siapkan komponen-komponen yang digunakan untuk simulasi rangkaian proteus :
b.letakan pada papan proteus c.rangkailah atau sambungkan menggunakan wire atau kabel(dalam proteus) dengan benar d.setelah tekan "play" untuk menguji rangkaian 3.2 Rangkaian simulasi a)Foto(screenshot) rangkaian ketika tidak ada cahaya mengenai LDR b)prinsip kerja rangkaian simulasi Ketika sensor ldr menerima cahaya akan memiliki nilai tahanan yang sangat kecil.Kondisi ini akan menyebakan aliran tidak mengalir ke transistor dan memilih mengalir ke LDR.Dan ini menyebabkan tidak ada alirasan arus yang mengalir ke relay sehingga relay tidak mampu menarik saklar sehingga membuat lampu menjadi mati.Sedangkan ketika sensor LDR tidak menerima atau sedikit menerima cahaya maka LDR memiliki nilai tahan yang besar.Kondisi ini akan menyebabkan aliran mengalir menuju transistor dan tidak mengalir menuju LDR.Kondisi ini menyebabkan adanya aliran ke relay sehingga relay dapat menarik saklar yang akan menghidupkan lampu link download HTML klik disini Link donwload video klik disini file data sheet klik disini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar