REAKSI LARUTAN DALAM AIR






DAFTAR ISI
1.Tujuan 
2.alat dan bahan 
3.Dasar teori 
4.Percobaan 
5.Download

  

1.Tujuan (Kembali)
      -Untuk memahami materi tentang reaksi larutan dalam air 
      -Untuk memahami materi tentang konsentrasi larutan,analisis gravetri,titrasi asam basa,titrasi redoks
2.alat dan bahan (kembali)
bahan;
  • larutan
    digunakan sebagai sampel untuk percobaan

alat

1. Beaker Glass / Gelas beaker / Gelas Piala

Untitled

Fungsi : sebagai penampung sample / bahan sementara, atau bisa digunakan sebagai penyimpan zat sementara.

 

2. Gelas Ukur

Untitled2

Fungsi : Alat ukur volume, untuk sampel bahan cair dengan ketelitian rendah.

3. Corong Gelas

Untitled3

Fungsi :

  •  Sebagai alat bantu untuk memindah  / memasukkan  larutan ke wadah / tempat yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.
  • Sebagai alat bantu dalam melakukan penyaringan, yaitu sebagai tempat meletakkan kertas saring
3.Dasar teori (Kembali)




4.5 Konsentrasi larutan 

 Konsentrasi larutan adalah jumlah zat terlarut yang ada dalam jumlah pelarut tertentu, atau jumlah larutan tertentu.Konsentrasi larutan dapat dinyatakan berbagai cara  ,salah satu nya hal yang umumnya yaitu Molaritas atau konsentrasi molar,yaitu jumlah mol zat  terlarut dalam per liter larutan.molaritas dapat di defenisikan sebagai berikut:



Juga dapat dinyatakan dalam persamaan aljabar berikut:



Dimana n:jumlah mol zat terlarut

                V:Volume larutan dalam liter

molaritas hanya mengacu pada jumlah zat terlarut yang semula terlarut dalam air dan tidak memperhitungkan proses selanjutnya, seperti pemisahan garam atau ionisasi asam. Perhatikan apa yang terjadi ketika sampel kalium klorida (KCl) dilarutkan dalam air yang cukup untuk membuat larutan 1 M:

 



Karena KCl adalah elektrolit yang kuat, KCl mengalami disosiasi sempurna dalam larutan. Dengan demikian, larutan 1 M KCl mengandung 1 mol ion K⁺ dan 1 mol ion Cl⁻, dan tidak ada molekul KCl yang tetap eksis. Konsentrasi ion dapat dinyatakan sebagai [K⁺] = 1 M dan [Cl⁻] = 1 M, di mana tanda kurung siku [ ] menunjukkan bahwa konsentrasi dinyatakan dalam molaritas.

Prosedur untuk menyiapkan larutan molaritas diketahui dapat dilakukan berdasarkan gambar dibawah ini:


Gambar 1:Prosedur  menyiapkan larutan molaritas

Mempersiapkan larutan molaritas yang diketahui. (a) Sejumlah zat terlarut padat yang diketahui dipindahkan ke dalam labu volumetrik; Kemudian air ditambahkan melalui corong. (b) Padatan perlahan dilarutkan dengan lembut memutar labu dengan cara digoyang. (c) Setelah padatan benar-benar larut, lebih banyak air ditambahkan sampai tanda tera volume. Mengetahui volume larutan dan jumlah zat terlarut di dalamnya, kita dapat menghitung molaritas larutan yang disiapkan.

Pengenceran larutan

Pengenceran adalah prosedur untuk menyiapkan larutan yang kurang pekat dari larutan yang lebih pekat.Dalam proses pengenceran larutan mol zat terlarut sebelum proses sama dengan mol zat terlarut setelah proses pengenceran.Menambahkan lebih banyak pelarut ke sejumlah larutan stok mengubah (mengurangi) konsentrasi larutan tanpa mengubah jumlah mol zat terlarut yang ada dalam larutan.

Tambahkan teks

Gambar 2: jumlah zat mol terlarut sama dengan jumlah mol zat terlarut.(a)larutan sebelum diencerkan (b)larutan setelah pengenceran

Molaritas didefinisikan sebagai mol zat terlarut dalam satu liter larutan, sehingga jumlah mol zat terlarut diberikan oleh



Karena semua zat terlarut berasal dari larutan stok asal, kita dapat menyimpulkan bahwa n tetap sama; karena itu,

 

M₁V₁ = M₂V₂

awal         akhir

M₁:Konsentrasi awal / konsentrasi sebelum pengenceran

M₂:Konsentrasi akhir/konsentrasi setelah pengenceran

V₁ :Volume awal/volume sebelum pengenceran

V₂ :Volume akhir/volume setelah  pengenceran 

4.6 Analisis Gravimetri 

Analisis gravimetri adalah metode analisis yang didasarkan pada pengukuran berat, yang melibatkan: pembentukan, isolasi dan pengukuran berat dari suatu endapan.Secara umum analisis ini digunakan untuk senyawa ionik.Berikut merupakan prosedur dasar untuk melakukan analisis grvimetri seperti gambar dibawah ini



Gambar 3: prosedur  dasar untuk analisis gravimetri. (a) Suatu larutan yang mengandung jumlah NaCl yang diketahui dalam suatu gelas kimia. (b) Presipitasi AgCl pada penambahan larutan AgNO dari silinder pengukur. Dalam reaksi ini, AgNO adalah reagen berlebih dan NaCl adalah reagen pembatas. (c) Larutan yang mengandung endapan AgCl disaring melalui wadah cakram sintered preweighed, yang memungkinkan cairan (tetapi bukan endapan) lewat. Cawan kemudian dikeluarkan dari peralatan, dikeringkan dalam oven, dan ditimbang lagi. Perbedaan antara massa akhir dan massa wadah kosong memberikan massa endapan AgCl.

Teknik analisi gravimetri ini sangat akurat karena massa sampel dapat diukur secara akurat tapi hanya berlaku ketika reaksi yang  selasai /memeliki persen hasil(yield) 100%.



  4.7 TITRASI ASAM BASA

Dalam titrasi, larutan dengan konsentrasi yang diketahui secara akurat (larutan standar), ditambahkan secara bertahap kelarutan lain dengan konsentrasi yang tidak diketahui, sampai reaksi kimia antara kedua larutan selesai. kita dapat menghitung konsentrasi larutan yang tidak diketahui tersebut dengan menggunakan titrasi.dapat juga didefenisikan bahwa sebuah metode yang digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu larutan dengan larutan lain yang sudah diketahui konsentrasinya(larutan standar). 

Rumus yang digunakan untuk titrasi:


MA :Konsentrasi asam    
VA   :    Volume asam                           
Valensi :  jumlah ion hidrogen yang dimiliki senyawa asam
MB :Konsentrasi basa
V :Volume basa
Valensi B :jumlah ion hidroksi yang dimiliki senyawa basa



Dalam melakukan titrasi,larutan ditanya/tidak diketahui konsentrasinya(NaOH) dimasukan dengan hati-hati ke dalam larutan standar(KHP) sampai mencapai titik ekivalen yaitu titik di mana asam telah sepenuhnya bereaksi dengan atau dinetralkan oleh basa.Ini ditandai dengan perubahan warna indikator yang berada di dalam larutan standar/asam(KHP).Indikator yang umum untuk digunakan yaitu fenolftalein









Gambar 5:indikator titrasi asam basa

Berikut ini merupakan gambaran proses titrasi

Gambar 6: gambaran proses  titrasi
 
 (a) Peralatan untuk titrasi asam-basa. Larutan NaOH ditambahkan dari buret ke larutan KHP dalam labu Erlenmeyer. (b) Warna merah muda kemerahan muncul ketika titik ekivalen tercapai. Warna di sini telah diintensifkan untuk tampilan visual.





Gambar 7:berikut merupakan grafik titrasi yang mencapai titk ekivalen






 



 

4.8 TITRASI REDOKS

reaksi redoks melibatkan transfer elektron, dan reaksi asam basa melibatkan transfer proton. 
Sebagaimana asam dapat dititrasi menjadi basa, kita dapat mentitrasi zat pengoksidasi melawan zat pereduksi, menggunakan prosedur serupa. 
Titik ekivalen tercapai bila zat pereduksi teroksidasi sempurna oleh zat pengoksidasi. 
titrasi redoks biasanya memerlukan indikator yang jelas berubah warna.  warna indikator merupakan karakteristik bentuk tereduksi. Indikator mengasumsikan warna bentuk teroksidasi ketika beradadalam media pengoksidasi. Pada atau dekat titikekivalen, perubahan tajam pada warna indikator akan terjadi saat indikator berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, sehingga titik ekivalen dapat segera diidentifikasi. 
Dua zat pengoksidasi yang umum adalah kalium permanganat (KMnO4) dan kalium dikromat (K2Cr2O7). 

 

Seperti yang ditunjukkan Gambar 4.22, warna anion permanganat dan dikromat sangat berbeda dari warna spesies tereduksi:



Gambar 4.22 Kiri ke kanan: Larutan yang mengandung ion MnO4 2, Mn21, Cr2O7 22, dan Cr31.

 

 


 


 

Jadi, oksidator ini sendiri dapat digunakan sebagai indikator internal dalam titrasi redoks karena memiliki warna yang sangat berbeda dalam bentuk teroksidasi dan tereduksi. Titrasi redoks memerlukan jenis kalkulasi yang sama (berdasarkan metode mol) sebagai netralisasi asam basa. Perbedaannya adalah persamaan dan stoikiometri cenderung lebih kompleks untuk reaksi redoks. 

4.Percobaan (Kembali)
   a.  siapkan komponen-komponen yang digunakan untuk simulasi rangkaian proteus :
  • Alternator
  • Lamp
  • Led-yellow
  • LM324
  • Pot-HG
  • Relay
  • Res
  • Ground
  • Power
  • TIP31
  • TORCH_LDR
b.letakan pada papan proteus 
c.rangkailah atau sambungkan menggunakan wire atau kabel(dalam proteus) dengan benar
d.setelah tekan "play" untuk menguji rangkaian 

3.2 Rangkaian simulasi
      a)Foto(screenshot)
rangkaian ketika tidak ada cahaya mengenai LDR

Rangkaian ketika ada cahaya mengenai LDR



      b)prinsip kerja rangkaian simulasi
         Ketika sensor ldr menerima cahaya akan memiliki nilai tahanan yang sangat kecil.Kondisi ini akan menyebakan aliran tidak mengalir ke transistor dan memilih mengalir ke LDR.Dan ini menyebabkan tidak ada alirasan arus yang mengalir ke relay sehingga relay tidak mampu menarik saklar sehingga membuat lampu menjadi mati.Sedangkan ketika sensor LDR tidak menerima atau sedikit menerima cahaya maka LDR memiliki nilai tahan yang besar.Kondisi ini akan menyebabkan aliran mengalir menuju transistor dan tidak mengalir menuju LDR.Kondisi ini menyebabkan adanya aliran ke relay sehingga relay dapat menarik saklar yang akan menghidupkan lampu

DOWNLOAD


file rangkaian klik disini
link download HTML klik disini
Link donwload video klik disini
file data sheet klik disini










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  BAHAN PRESENTASI MATAKULIAH ELEKTRONIKA 2021  OLEH: Puad salim 2010951023 Dosen Pengampu: Dr.Darwison,M.T Jurusan Teknik Elektro Fakultas ...